Artikel Terkait Jalan-jalan
Ingin Punya Toko Online Sendiri? Daftar Sekarang | Lihat Demo
Dapatkan potongan Rp350.000 menginap di AirBnB : 3 Cara Mudah Booking Kamar di AirBnB | Voucher Diskon AirBnB
Tak hanya Gili Trawangan, di Lombok juga ada
Pantai Senggigi yang tak kalah menarik, dan Desa
Sade tempat bermukim suku Sasak yang masih
mempertahankan tradisinya.
Teks FAISYAL & Foto RISTIYONO
PAKAR NUSANTARA, LOMBOK - Pulau mungil Gili Trawangan, Lombok, NTB, tak hanya hidup saat siang hari. Saat senja tiba, para turis mulai keluar dari hotel. Bersantai dan berpesta hingga larut malam. Pulau mungil ini memang paling ramai dibanding dua tetangganya, Gili Meno dan Gili Air. Di Gili Trawangan tak ada kendaraan bermotor yang lalu-lalang, hanya ada sepeda dan cidomo alias delman.
Penginapan berderet, terutama di kawasan Central alias dermaga. Restoran pinggir pantai menyuguhkan aneka masakan Nusantara dan barat dengan harga terjangkau. Gili Trawangan memiliki alam bawah laut yang sangat indah. Air lautnya begitu jernih, dengan gradasi biru hijau menghiasi laut. Anda bisa melihat ikan dan terumbu karang secara langsung dari atas kapal, tanpa harus menyelam.
Jika ingin menikmati alam bawah laut lebih maksimal, cobalah menyelam. Jangan pernah lewatkan kesempatan bertemu ikan nemo alias ikan badut yang berenang dengan gemulai.
Tidak hanya nemo, terumbu karang aneka warna pun bisa Anda temui. Arus laut nan tenang menambah kenikmatan menyelam di Gili Trawangan. Alam bawah laut Gili Trawangan memang luar biasa. Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap barat dan timur. Jarak antar pantai tidak terlalu jauh. Cukup berjalan kaki atau naik delman, Anda sudah bisa menikmati sunset dan sunrise. Keluarkan kamera, dan abadikan setiap momen di Gili Trawangan.
Sambil duduk santai di pantai dan diiringi musik yang berdendang, semilir angin, sunset terasa begitu romantis. Pastikan Anda menikmatinya bersama kerabat atau pasangan.
Kembali Kemasa Lalu
Mendengar suku Sasak, suku asli Pulau Lombok, beberapa orang mungkin akan tertuju ke Desa Sade. Desa tersebut identik dengan suku Sasak, karena di situlah mereka tinggal. Desa tersebut bisa dibilang sebagai desa tradisional yang sangat jauh dari kata modern. Di sana Anda tidak akan menemukan berbagai perabotan modern maupun alat elektronik.
Memasuki Desa Sade, Anda merasa tersedot mesin waktu dan melihat wujud sebuah desa di masa lalu, di mana kemajuan zaman belum mengubah segalanya. Meskipun jauh dari kata modern, bukan berarti tempat ini membosankan. Bahkan sebaliknya, desa tradisional tersebut akan membuat Anda terpesona.
Di Desa Sade, rumah-rumah berjajar rapi dan bentuknya begitu khas, membuat Anda terpana tak percaya. Melangkahkan kaki ke dalam, Anda akan menyusuri jalan di samping rumah-rumah adat. Coba perhatikan dengan seksama, rumah-rumah itu terbuat dari bambu dan beberapa balok kayu.
Sebagai penutup (atap) rumah, mereka menggunakan ijuk. Secara tata ruangan, rumah suku Sasak terdiri dua ruangan, yaitu ruangan depan dan belakang. Untuk membedakan keduanya, ruang bagian belakang dibuat lebih tinggi dari ruang depan. Pintu masuknya berbentuk bulat kecil, jika masuk ke dalam harus menunduk terlebih dahulu.
Di dalam rumah terdapat ruang tidur dan dapur. Dapurnya masih sangat tradisional – memasak masih menggunakan tungku yang terbuat dari tanah dan menempel di lantai. Dan mereka masih menggunkan kayu sebagai bahan bakar. Meskipun terlihat kecil, tapi Anda tidak akan merasa kepanasan di dalam.
Desa Mutiara
Letaknya memang tidak dekat pusat kota. Namun kampung kecil bernama Sekarbela dan berjarak 4 km dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ini sudah amat dikenal namanya. Sekarbela dikenal sebagai kampung mutiara.
Para pecinta perhiasan pasti akanmerasa senang kalau berkunjung ke Sekarbela. Puluhan toko perhiasan berderet memamerkan kemilau aneka jenis mutiara. Harga yang cenderung miring dibanding produk serupa di daerah lain, plus tawaran berbagai jenis perhiasan lain berbahan emas, perak, dan batu-batuan berharga lainnya, makin memperkaya pilihan belanja.
Jenis mutiara yang banyak diminati pengunjung adalah jenis mutiara air tawar. Karena harganya relatif jauh lebih murah, dibandingkan mutiara jenis air laut yang harganya per-gram bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Mutiara laut biasa berbentuk oval, berwana putih, emas, hitam dan perak. Sedangkan mutiara air tawar, bentuknya bundar, dengan varian warna, yaitu putih, biru, pink, kuning dan oranye. Biasanya warna mutiara jenis air tawar lebih bervariasi, karena warna disuntikan dari bahan tertentu ke induk karang penghasil mutiara.
Sentra industri mutiara rumah tangga ini sudah dikenal sejak zaman kerajaan. Keahlian warga Sekarbela sebagai perajin emas dan mutiara sudah dilakoni secara turun-temurun.
Sebelum berkembang menjadi sentra mutiara, Desa Sekarbela bermula dari keahlian seorang warga yang pintar membuat senjata tajam dari besi. Warga itu sering menerima pesanan dari raja untuk membuat senjata bagi pasukan kerajaan. Saking banyaknya pesanan yang diterima, lantas keahlian itu disebarkan kepada warga lain yang kemudian mewariskannya secara turuntemurun kepada anak-cucu.
Gulungan Ombak Senggigi
Sekarang kita ke Pantai Senggigi. Ombak di pantai ini tidak begitu besar, garis pantainya yang panjang - semakin cantik dengan gradasi pasir dari hitam ke putih.
Pantai Senggigi banyak dikunjungi turis mancaneraga. Kebanyakan dari mereka menghabiskan waktu dengan berenang dan berjemur. Yang membuat pantai ini begitu spesial, garis pantainya nan panjang. Sepanjang mata memandang, kita disuguhkan garis pantai yang bersih.
Selain berenang, pilihan aktivitas jogging menjadi salah satu kegiatan yang cukup digemari. Di sore hari, Anda dapat melepas penat dengan bersantai di tepi pantai sambil menikmati tenggelamnya matahari. Sebuah panorama yang begitu indah.
Air laut Pantai Senggigi jernih dan bersih, bahkan Anda dapat melihat langsung kawanan ikan yang berenang dengan bebasnya di laut Senggigi. Kehidupan terumbu karang yang masih terpelihara hingga sekarang.
Pantai Senggigi menjadikan salah satu tempat wisata snorkeling. Itu ditunjang dengan air laut Senggigi yang tidak berombak keras.
Menyelam ke alam bawah laut Senggigi sangat menyenangkan. Anda akan menemukan keindahan laut yang alami. Anda dapat menyewa peralatan snorkeling di lokasi pantai, tak jauh dari gerbang pintu masuk Pantai Senggigi.
Link ke artikel ini: https://pakarnusantara.blogspot.com/2015/07/sudut-sudut-indah-lombok.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Di Bawah Matahari Sore Gili Trawangan ini jika bermanfaat bagi Sobat.
Ingin pasang artikel atau beriklan? kunjungi halaman ini Pasang Iklan
Post a Comment Blogger Facebook