Artikel Terkait Jalan-jalan , Wawasan
Ingin Punya Toko Online Sendiri? Daftar Sekarang | Lihat Demo
Dapatkan potongan Rp350.000 menginap di AirBnB : 3 Cara Mudah Booking Kamar di AirBnB | Voucher Diskon AirBnB
PAKAR NUSANTARA, BANDUNG - Mentari masih senyap dari tidurnya. Hawa dingin Bandung masih memanjakan lelap dari lelahnya kepadatan kota. Jam di hotel baru menunjukkan pukul 04:00, namun tubuh ini memaksakan untuk berdiri. Semua demi satu tujuan, menikmati pagi di Tebing Keraton, salah satu destinasi baru di Bandung Utara yang sedang ramai jadi topik perbincangan.
Hawa dingin menyeruak mengiringi perjalanan. Rasa kantuk menjadi tantangan awal menuju lokasi ini. Bagaimana tidak, di saat orang-orang sedang lelap, saya sudah bersiap. Tetapi itu bukan masalah besar, karena pasti saat mereka terbangun, saya sudah berada di panorama alam memikat dengan matahari yang menyembul sempurna.
Nama Tebing Keraton sendiri masih cukup asing di telinga saya. Terlebih lagi lokasinya di Bandung Utara, yang lebih banyak dikenal sebagai surga belanja dan wisata kulinernya. Informasi tentang lokasi ini pun hanya saya dapat di media sosial. Dimana banyak orang meng-upload foto selfie mereka dengan latar belakang Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Burangrang ditambah jejeran pepohonan nan hijau.
Saking terkenalnya di media sosial, bahkan destinasi ini kerap disebut tebing instagram. Sebenarnya bila dilihat dari foto yang di-upload, posisi berfoto mereka seakan menantang bahaya. Mencari lokasi sepinggir mungkin dengan tebing, agar mendapat latar belakang penuh pepohonan. Oleh karena itu, sedari awal saya mencoba untuk menghindari trend menantang bahaya itu. Saya yakin panorama alam Tebing Karaton lebih menarik dibanding wajah saya.
Salah satu daya tarik utama Tebing Keraton adalah sunset dan sunrise-nya. Karenanya, waktu yang tepat untuk datang adalah pukul 05:00-07:00 bila ingin melihat matahari bangkit dari peraduannya. Atau saat pukul 17:0018:00 bila ingin menyaksikan matahari pindah mengitari dunia. Oh yaa, karena penerangan yang terbatas, kawasan ini akan ditutup untuk umum pukul 18:00.
Setelah sekitar satu jam perjalanan dari kawasan Trans Studio Mal, saya tiba di tebing yang berlokasi di RT 03 RW 10, Kampung Cihargem Puncak, Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan ini. Perjalanan menuju tempat ini benar-benar layaknya berpetualang di alam bebas. Jalan yang masih rusak dan hanya bisa dilewati satu mobil kemudian bersisian dengan pepohonan pinus yang kokoh berdiri.
Media sosial memang benarbenar memiliki efek yang signifikan. Di lokasi parkir sudah berjejer puluhan motor dan beberapa mobil. Padahal matahari pun belum terlihat gelagat untuk terbit. Pun begitu kala sudah sampai di lokasi, puluhan orang sudah mempersiapkan kamera handphone lengkap dengan tongkat narsis (tongsis) untuk ber-selfie ria. Namun dibalik kerumunan orang-orang di pinggir tebing, pesona sebenarnya tempat ini sudah terlihat.
Lebatnya hutan belantara THR Ir. Juanda ditambah keelokan Gunung Tangkuban Perahu terlihat indah. Pun begitu dengan Gunung Burangrang disampingnya, seakan tidak mau kalah berpose cantik untuk para pecinta foto selfie. Dibalik itu semua, tidak ada yang lebih indah lagi selain kala kabut turun dari atas gunung, amazing!
Bila di hikayat Jaka Tarub terdapat 7 bidadari yang turun ke bumi, di Tebing Keraton ini lebih banyak lagi. Kabut yang turun dari balik gunung, membelah pepohonan dan perkampungan warga membuat saya seperti melihat ribuan bidadari turun ke bumi Bandung. Kabut tersebut bergerak terbawa angin, elok seperti sebuah gerak tarian. Inilah momen sebenarnya yang harus segera saya abadikan.
Berbagai sudut memiliki keindahannya tersendiri. Di sisi kiri Tebing, kabut mengalur disela-sela jejeran pepohonan pinus. Hutan nan hijau layaknya permadani untuk memersilahkan kabut berjalan. Bila dari tengah tebing, bukit dan gunung seakan bertumpuk menjadi latar indah bagi kabut melewati perkampungan warga. Lebih indah lagi kala melihat sisi kanan dari tebing, lembayung jingga pertanda matahari segera tiba, memberi warna indah menebar pesona.
Sebuah fenomena alam menakjubkan. Berdiri melihatnya seperti melihat sebuah pertunjukan alam. Dari matahari belum terlihat hingga matahari mulai menyingsing tinggi, beragam pemandangan indah seperti sebuah alur cerita. Puncaknya, kala kabut semakin tipis tertimpa sinar matahari, sebuah kombinasi alam yang indah menyambut pagi tiba.
Mata yang terus terpana melupakan hasrat untuk ber-selfie mengikuti trend masa kini.Tebing Keraton memberi warna baru bagi wisata di Bandung Utara, sebuah pertunjukan alam nan menawan. Benar-benar juara!
Teks Dody Wiraseto
Teks Dody Wiraseto
Link ke artikel ini: https://pakarnusantara.blogspot.com/2015/07/kabut-menari-di-tebing-keraton.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Kabut Menari di Tebing Keraton ini jika bermanfaat bagi Sobat.
Ingin pasang artikel atau beriklan? kunjungi halaman ini Pasang Iklan
Post a Comment Blogger Facebook