Artikel Terkait Jalan-jalan
Ingin Punya Toko Online Sendiri? Daftar Sekarang | Lihat Demo
Dapatkan potongan Rp350.000 menginap di AirBnB : 3 Cara Mudah Booking Kamar di AirBnB | Voucher Diskon AirBnB
PAKAR NUSANTARA, LAMPUNG - Liburan sudah menjadi kebutuhan bagi kebanyakan orang. Apalagi mereka terkungkung dalam jadwal kerja yang padat sepanjang hari. Sudah tentu tubuh dan pikiran perlu istirahat sejenak lepas dari segudang aktifitas tersebut. agi yang tinggal, bekerja di Jakarta dan sekitarnya tentu memiliki destinasi wisata favorit yang tidak jauh dari kota metropolitan ini. Sebut saja kawasan Puncak, Pantai Anyer dan Carita, Bandung, Garut, Sukabumi dan sekitarnya tentu sudah ada dalam daftar kunjungan bahkan bisa jadi sudah beberapa kali ke kawasan tersebut. Persoalannya, bagaimana jika kita sudah mulai jenuh dengan beberapa destinasi wisata tersebut? Lampung bisa menjadi alternatif destinasi liburan berikutnya.
Benar, liburan ke Lampung itu yang akan kami lakukan. Setelah selesai berkemas sore itu kami langsung meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta. Dan seperti biasa Terminal 1B tepatnya di counter check in Lion Air dipadati antrian penumpang dengan jurusan Sumatra yang salah satunya akan mengantar kami ke Lampung. Sesaat kemudian sekitar pukul 17.10 Lion Air dengan nomor penerbangan JT240 lepas landas dari Bandara SoekarnoHatta. Hanya sekitar 45 menit sudah mendarat di Bandara Radin Intan II, Tanjungkarang Lampung. Udara senja langsung menerpa saat kami keluar dari pesawat. Nah, sedikit tips agar liburan nyaman, ada baiknya jauh hari sebelumnya sudah booking pesawat dan penginapan. Ini yang kami lakukan saat mau berlibur ke Lampung, pesawat sudah siap demikian juga dengan hotel. Kami tidak perlu susah-susah mencari hotel lagi, apalagi tiba di kota tujuan sudah menjelang malam.
Benar, liburan ke Lampung itu yang akan kami lakukan. Setelah selesai berkemas sore itu kami langsung meluncur ke Bandara Soekarno-Hatta. Dan seperti biasa Terminal 1B tepatnya di counter check in Lion Air dipadati antrian penumpang dengan jurusan Sumatra yang salah satunya akan mengantar kami ke Lampung. Sesaat kemudian sekitar pukul 17.10 Lion Air dengan nomor penerbangan JT240 lepas landas dari Bandara SoekarnoHatta. Hanya sekitar 45 menit sudah mendarat di Bandara Radin Intan II, Tanjungkarang Lampung. Udara senja langsung menerpa saat kami keluar dari pesawat. Nah, sedikit tips agar liburan nyaman, ada baiknya jauh hari sebelumnya sudah booking pesawat dan penginapan. Ini yang kami lakukan saat mau berlibur ke Lampung, pesawat sudah siap demikian juga dengan hotel. Kami tidak perlu susah-susah mencari hotel lagi, apalagi tiba di kota tujuan sudah menjelang malam.
Jujur saja saya pribadi baru pertama kali menjejakkan kaki di kota ini. Sudah tentu ingin sekali mengeksplor potensi wisatanya sebanyak mungkin. Tapi masalahnya kami memiliki waktu hanya sehari, wah! “Tenang pak, meski hanya sehari kita bisa mengeksplor potensi wisata kota ini, bahkan kita bisa melihat gajah tanpa harus ke Way Kambas,” kata seorang teman kami yang asli Lampung meyakinkan. “Ok deh pak, kami manut saja dengan jadwal perjalanan besok pagi!” Serta merta kami semua mulai menyusun rencana perjalanan wisata yang secara iseng kami juluki “One Day City Tour”. Dan perjalananpun dimulai…
08.00
Setelah semua persiapan selesai, pagi ini kami akan menuju Pantai Mutun. Namun dalam perjalanan kesana ada baiknya mampir ke beberapa tempat agar lebih mengenal Bandar Lampung. Pertama kami ke Monumen Krakatau – Taman Dipangga yang berada di Jl. WR Supratman, Telukbetung. Monumen ini berupa sebuah rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang tsunami setinggi 40 meter yang timbul dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Kala itu tempat ini merupakan bagian dari kantor Residen Lampung. Berikutnya, kami mampir di salah satu landmark Kota Bandar Lampung yaitu Tugu Gajah yang berada di pusat kota. Biasanya di kawasan ini ramai dikunjungi orang menjelang sore hari. Mereka duduk-duduk santai sambil sesekali berfotoria di samping patung-patung gajah yang bertengger mengelilingi tugu Adipura tersebut.
Setelah menempuh perjalanan sekira 30 menit, akhirnya kami sampai ke Pantai Mutun yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin. Kontur tanah berbukit menjadikan perjalan menuju pantai ini semakin menarik. Sebuah pantai dengan hamparan pasir putih terasa menyatu indah dengan birunya air laut. Panorama pantai yang masih alami ini terhampar menghadap Teluk Lampung. Disini kami bisa berenang, menyewa perahu, kano, banana boat atau jika gemar outbound kami bisa menyeberang ke Pulau Tangkil. Sekira 15 menit dengan perahu motor kami sampai di pulau yang luasnya kurang lebih 12 hektar. Berbagai fasilitas ada di pulau ini seperti penginapan, agrowisata, ATV, watersport dan tentu saja arena outbound yang dapat memacu adrenalin.
12.00
Puas bercengkerama dengan alam di Pantai Mutun kami kembali ke kota untuk makan siang. Menu pempek menjadi pilihan. Loh kok pempek? Ada yang menarik di Bandar Lampung ini. Di sepanjang Jl. Salim Batubara kami bisa mendapati tidak kurang dari 15 kedai pempek. Hampir semua memakai angka sebagai nama kedai. Seperti Pempek 88, Pempek 55, 91, 75 selain ada juga yang tidak pakai angka seperti Pempek Selamat, Ompong dan masih banyak lagi. Kedai Pempek 88 menjadi pilihan. Dari sang pemilik memastikan bahwa pempeknya asli dari ikan belida. Tekstur Pempek yang renyah diluar namun lembut didalamnya terasa nikmat bersama kuah yang asam, manis, pedas. Saya pribadi memilih pempek kapal selam yang didalamnya berisi telur. Nikmat…..!
14.00
Masih ada waktu. Perjalanan berikutnya melihat hewan yang begitu kesohor di Lampung, yaitu gajah. Untuk melihat atraksi gajah tidaklah harus ke Way Kambas karena membutuhkan waktu cukup lama untuk kesana. Kami bisa menyaksikannya di Bumi Kedaton sekira 20 menit perjalanan dengan mobil dari pusat kota. Selain melihat atraksi gajah (salah satunya gajah berjalan dengan dua kaki), paket naik gajah hingga trekking gajah, di Taman Satwa dan Wisata Bumi Kedaton ini masih banyak aktifitas wisata lainnya. Selain itu kami juga bisa menginap di beberapa cottage yang nyaman dengan pemandangan perbukitan dan lembah yang menyejukkan.
17.00
Tak lengkap rasanya bila tidak mencari oleh-oleh khas dari kota yang kami kunjungi. Nah, di Bandar Lampung ada toko oleh-oleh yang paling favorit yaitu toko YEN YEN di Jl. Ikan Kakap No. 86, Teluk Betung. Jangan heran jika harus rela mengantri cukup lama untuk mendapatkan oleh-oleh pilihan karena saking banyaknya pembeli yang berjubel. Sudah pasti pilihan saya adalah kripik pisang dan kopi lampung sebagai buah tangan. Jika ingin yang lain ada juga dodol durian, kopi luwak, krupuk ikan dan lain sebagainya. Yang pasti bagi penggemar kopi akan dimanjakan dengan nikmatnya aroma kopi Lampung apalagi kopi luwaknya layak diacungi jempol.
18.00
One Day City Tour ini dipungkasi dengan “nyeruit” di Rumah Makan Ria yang berada di Jl. Ahmad Dahlan. Seruit adalah makanan khas Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambal terasi, tempoyak, atau mangga ditambah dengan lalapan. Tepatlah setelah berkeliling seharian diakhiri dengan duduk menikmati makanan khas yang pastinya sulit ditemukan di tempat lain. Pindang baung, pepes telor ikan belida, pepes belida lengkap dengan nasi putih, lalapan dan tiga macam sambal yaitu sambal mangga, terasi, dan tempoyak. Daging pindang baung dicampur tiga macam sambal dengan lalapannya memang terasa lebih nikmat. Hingga tak terasa semua makanan di atas meja tandas tak tersisa.
20.00
Setelah perut kenyang kami kembali ke hotel. Masih ada waktu untuk menikmati suasana hotel sambil berenang di kolam yang begitu sejuk di antara rindangnya pepohonan menjadikan badan terasa segar kembali. Meski hanya sehari, nyatanya kami bisa mencicipi sebagian pesona Lampung hingga terbawa alam mimpi.
Teks & Foto Ristiyono
08.00
Setelah semua persiapan selesai, pagi ini kami akan menuju Pantai Mutun. Namun dalam perjalanan kesana ada baiknya mampir ke beberapa tempat agar lebih mengenal Bandar Lampung. Pertama kami ke Monumen Krakatau – Taman Dipangga yang berada di Jl. WR Supratman, Telukbetung. Monumen ini berupa sebuah rambu laut seberat setengah ton yang terlempar akibat gelombang tsunami setinggi 40 meter yang timbul dari letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Kala itu tempat ini merupakan bagian dari kantor Residen Lampung. Berikutnya, kami mampir di salah satu landmark Kota Bandar Lampung yaitu Tugu Gajah yang berada di pusat kota. Biasanya di kawasan ini ramai dikunjungi orang menjelang sore hari. Mereka duduk-duduk santai sambil sesekali berfotoria di samping patung-patung gajah yang bertengger mengelilingi tugu Adipura tersebut.
Setelah menempuh perjalanan sekira 30 menit, akhirnya kami sampai ke Pantai Mutun yang terletak di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Padang Cermin. Kontur tanah berbukit menjadikan perjalan menuju pantai ini semakin menarik. Sebuah pantai dengan hamparan pasir putih terasa menyatu indah dengan birunya air laut. Panorama pantai yang masih alami ini terhampar menghadap Teluk Lampung. Disini kami bisa berenang, menyewa perahu, kano, banana boat atau jika gemar outbound kami bisa menyeberang ke Pulau Tangkil. Sekira 15 menit dengan perahu motor kami sampai di pulau yang luasnya kurang lebih 12 hektar. Berbagai fasilitas ada di pulau ini seperti penginapan, agrowisata, ATV, watersport dan tentu saja arena outbound yang dapat memacu adrenalin.
12.00
Puas bercengkerama dengan alam di Pantai Mutun kami kembali ke kota untuk makan siang. Menu pempek menjadi pilihan. Loh kok pempek? Ada yang menarik di Bandar Lampung ini. Di sepanjang Jl. Salim Batubara kami bisa mendapati tidak kurang dari 15 kedai pempek. Hampir semua memakai angka sebagai nama kedai. Seperti Pempek 88, Pempek 55, 91, 75 selain ada juga yang tidak pakai angka seperti Pempek Selamat, Ompong dan masih banyak lagi. Kedai Pempek 88 menjadi pilihan. Dari sang pemilik memastikan bahwa pempeknya asli dari ikan belida. Tekstur Pempek yang renyah diluar namun lembut didalamnya terasa nikmat bersama kuah yang asam, manis, pedas. Saya pribadi memilih pempek kapal selam yang didalamnya berisi telur. Nikmat…..!
14.00
Masih ada waktu. Perjalanan berikutnya melihat hewan yang begitu kesohor di Lampung, yaitu gajah. Untuk melihat atraksi gajah tidaklah harus ke Way Kambas karena membutuhkan waktu cukup lama untuk kesana. Kami bisa menyaksikannya di Bumi Kedaton sekira 20 menit perjalanan dengan mobil dari pusat kota. Selain melihat atraksi gajah (salah satunya gajah berjalan dengan dua kaki), paket naik gajah hingga trekking gajah, di Taman Satwa dan Wisata Bumi Kedaton ini masih banyak aktifitas wisata lainnya. Selain itu kami juga bisa menginap di beberapa cottage yang nyaman dengan pemandangan perbukitan dan lembah yang menyejukkan.
17.00
Tak lengkap rasanya bila tidak mencari oleh-oleh khas dari kota yang kami kunjungi. Nah, di Bandar Lampung ada toko oleh-oleh yang paling favorit yaitu toko YEN YEN di Jl. Ikan Kakap No. 86, Teluk Betung. Jangan heran jika harus rela mengantri cukup lama untuk mendapatkan oleh-oleh pilihan karena saking banyaknya pembeli yang berjubel. Sudah pasti pilihan saya adalah kripik pisang dan kopi lampung sebagai buah tangan. Jika ingin yang lain ada juga dodol durian, kopi luwak, krupuk ikan dan lain sebagainya. Yang pasti bagi penggemar kopi akan dimanjakan dengan nikmatnya aroma kopi Lampung apalagi kopi luwaknya layak diacungi jempol.
18.00
One Day City Tour ini dipungkasi dengan “nyeruit” di Rumah Makan Ria yang berada di Jl. Ahmad Dahlan. Seruit adalah makanan khas Lampung, yaitu masakan ikan yang digoreng atau dibakar dicampur sambal terasi, tempoyak, atau mangga ditambah dengan lalapan. Tepatlah setelah berkeliling seharian diakhiri dengan duduk menikmati makanan khas yang pastinya sulit ditemukan di tempat lain. Pindang baung, pepes telor ikan belida, pepes belida lengkap dengan nasi putih, lalapan dan tiga macam sambal yaitu sambal mangga, terasi, dan tempoyak. Daging pindang baung dicampur tiga macam sambal dengan lalapannya memang terasa lebih nikmat. Hingga tak terasa semua makanan di atas meja tandas tak tersisa.
20.00
Setelah perut kenyang kami kembali ke hotel. Masih ada waktu untuk menikmati suasana hotel sambil berenang di kolam yang begitu sejuk di antara rindangnya pepohonan menjadikan badan terasa segar kembali. Meski hanya sehari, nyatanya kami bisa mencicipi sebagian pesona Lampung hingga terbawa alam mimpi.
Teks & Foto Ristiyono
Link ke artikel ini: https://pakarnusantara.blogspot.com/2015/07/intip-pesona-lampung.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel Intip Pesona Lampung ini jika bermanfaat bagi Sobat.
Ingin pasang artikel atau beriklan? kunjungi halaman ini Pasang Iklan
Post a Comment Blogger Facebook