Menu

Admin Admin Author
Title: The Mystery of Passion
Author: Admin
Rating 5 of 5 Des:
Passion memang memberikan energi yang sangat kuat kepada siapa pun untuk menghadapi berbagai rintangan yang dihadapinya. PAKAR NUSANTAR...

Artikel Terkait Pengembangan Diri

Ingin Punya Toko Online Sendiri? Daftar Sekarang | Lihat Demo

Dapatkan potongan Rp350.000 menginap di AirBnB : 3 Cara Mudah Booking Kamar di AirBnB | Voucher Diskon AirBnB
Passion memang memberikan energi yang sangat kuat kepada siapa pun untuk menghadapi berbagai rintangan yang dihadapinya.
PAKAR NUSANTARA, JAKARTA - Suatu ketika, seorang musisi ternama ditanya oleh seorang reporter. Pertanyaannya adalah hal apa yang paling menyenangkan dirinya selama menjadi musisi. Sang musisi menarik nafasnya dan berpikir sejenak. Lalu ia menjawab, ”Hal yang paling menyenangkan bagi saya sebagai musisi bukanlah uang banyak yang saya per oleh dari penjualan piringan lagu saya.” Lalu ia terdiam sejenak. ”Bukan juga dari tepuk tangan meriah para penonton ketika saya me nyelesaikan pentas.” Sang reporter penasaran menanti jawaban sang musisi. Dan akhirnya sang musisi pun menjawab, ”Yang paling menyenangkan bagi saya adalah ketika saya sedang menciptakan sebuah lagu, dan saya mencari-cari sebuah nada yang tepat untuk lagu tersebut. Lalu ting ... .” Sang musisi memperagakan bunyi sebuah not dari piano. ”Ting ... ting ... ting ..., ya inilah nada yang tepat.” Sang musisi mengulang-ngulang bunyi not piano tersebut. ”Ya, hal yang paling menyenangkan adalah ketika menemukan sebuah nada yang tepat.” 

Setiap hari miliaran orang di seluruh dunia terbangun dari tempat tidurnya untuk melakukan berbagai aktivitas rutin mereka. Para ayah mencari nafkah. Para ibu mengurus rumah tangga atau bekerja membantu suaminya. Para anak pergi sekolah atau kuliah. Para prajurit berjaga, para pedagang membuka gerai mereka, dan para seniman menghasilkan karya. Pertanyaannya, apa yang menggerakkan orang-orang tersebut? Sebagian orang akan menjawab uang. Tapi bagi yang lain, jawaban tersebut tidak cukup. Uang mungkin akan menggerakkan kita untuk melakukan apa yang kita lakukan, tapi uang tidak selalu bisa membuat kita melakukan semua itu dengan kegairahan. Ada hal lain yang memberikan kegairahan kepada kita dalam melakukan segala sesuatu. Hal itu adalah passion. Bagi musisi, passion ia dapatkan ketika ia menemukan nada yang tepat. Kesenangan yang dirasakan bisa melampui hal-hal lain termasuk uang yang ia peroleh maupun tepuk riuh para penonton. Uang atau popularitas bisa membuat seseorang melakukan sesuatu namun passion bisa membuat orang tersebut melakukannya dengan kegairahan yang luar biasa. Untuk membuktikannya, marilah kita telusuri kisah hidup Michelangelo Buonarroti. 

Terlahir sebagai anak ke-dua dari keluarga bangsawan yang jatuh miskin, Michelangelo diharapkan oleh ayahnya bisa menjadi saudagar yang sukses. Karena ibunya sakit-sakitan, Michelangelo kecil dititipkan pada keluarga pemotong batu. Alih-alih menjadi saudagar, pada usia sangat muda Michelangelo malah sudah mahir menggunakan alat-alat dasar memahat. Karena dititipkan pada keluarga orang lain, Michelangelo baru masuk sekolah pada usia 10 tahun dan ia sama sekali tidak tertarik pada pelajaran. Pada usia 14 tahun, Michelangelo dikenalkan kepada pelukis kenamaan Domenico Ghirlandaio dan resmi menjadi muridnya. Setahun kemudian, ia menjadi murid di sekolah seni pahat di Florence milik Lorenzo. Di bawah bimbingan ahli pahat, Bertoldo di Giovannni, Michelangelo kemudian memasuki dunia seni yang ia jalani selama 70 tahun lebih. 

Latar belakang hidupnya yang terlahir sebagai anak dari keluarga miskin dengan beban hidup yang sangat berat karena masih memiliki 3 orang adik memberikan pilihan sulit kepada Michelangelo antara pekerjaan yang disenangi dan pekerjaan yang tersedia. Dengan latar belakangnya tadi, Michelangelo bisa melukis dan memahat dengan sangat baik namun dengan kadar passion yang jauh berbeda. Michelangelo melukis untuk mencari nafkah tapi memahat untuk memberinya kebahagiaan. Karena passion, sejak kecil Michelangelo rela sembunyi-sembunyi baik dari ayahnya maupun gurunya hanya agar ia bisa memahat. Michelangelo juga nekad membedah mayat agar ia bisa lebih memahami struktur otot manusia sehingga kelak ia bisa menghasilkan patung yang benar-benar ’hidup’. Passion jugalah yang membuat Michelangelo bisa memahat malam hari dengan menggunakan topi yang dipasangi lilin. Michelangelo juga pernah bekerja 20 jam sehari karena begitu bergairah untuk memahat sehingga jatuh sakit. Bahkan, bagi Michelangelo, menikah akan membuat ia tidak bisa leluasa memahat sehingga ia memilih membujang. 

Sebaliknya, Michelangelo melukis hanya bila ada pemesan yang memintanya dengan imbalan uang yang menarik. Pada waktu itu, lukisan dianggap lebih bernilai seni dibandingkan patung sehingga pelukis dibayar lebih mahal dibandingkan pemahat. Meskipun Michelangelo tersinggung dengan sikap para pemesan lukisan yang mau membayar lebih mahal dari harga patung, Michelangelo tetap mengerjakan lukisan karena ia membutuhkan uang. Satu lagi alasan Michelangelo mau melukis adalah karena ia ingin membuktikan bahwa melukis tidaklah sesulit memahat. Michelangelo melukis dinding selatan gereja Florence untuk ’menantang’ Leonardo Da Vinci yang telah melukis dinding utara gereja tersebut. Karena Da Vinci kurang hatihati saat mengerjakan lukisan tersebut, maka beberapa tahun kemudian warna lukisan tersebut meleleh dan lukisan tersebut pun hancur. Da Vinci akhirnya mengakui kemampuan Michelangelo dan meminta maaf kepadanya karena telah sembarangan mengkritik karya-karya pahat Michelangelo. Memang Michelangelo sempat menemukan kegairahan pada saat melukis fresko di langit-langit gereja Sistine sehingga ia sempat mengalami kebutaan karena matanya sering terkena tetesan cat. Namun passion yang ia dapatkan bukan pada lukisan itu sendiri melainkan pada kisah yang ia lukiskan. Seandainya Michelangelo bisa memilih untuk hanya memahat selama hidupnya, ia akan melahirkan lebih banyak karya besar yang fenomenal seperti Pieta, Daud, Musa, Malam, Fajar dan Senja. Namun, sayangnya, sepanjang hidupnya Michelangelo tidak selalu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion-nya. 

Seperti halnya Michelangelo, demikian pula kita yang bekerja atau berprofesi di era modern sekarang ini. Hal yang paling ideal adalah bila kita sudah memiliki passion dengan apa yang kita kerjakan sekarang. Namun dalam kehidupan ini, tidak banyak hal yang memenuhi kondisi ideal tersebut. Jutaan orang di luar sana bekerja tanpa memiliki passion terhadap apa yang dikerjakannya. Tuntutan ekonomi akhirnya mengalahkan hasrat kebanyakan orang untuk melakukan sesuatu yang disukainya. Sebagian memilih untuk tetap berada dalam situasi seperti itu dan sebagian lagi berusaha mencari kesempatan lain yang lebih merangsang passion mereka. Mana yang sebaiknya Anda pilih? Passion memang memberikan energi yang sangat kuat kepada siapa pun untuk menghadapi berbagai rintangan yang dihadapinya. Namun, beralih bidang kerja dengan alasan passion juga bukanlah pilihan yang mudah untuk dilakukan karena memulai segala sesuatu dari awal akan membutuhkan pengorbanan yang tidak sedikit. Untuk itu, perlu kalkulasi yang cermat dan pertimbangan ya ng matang sebelum Anda memutuskan berganti bidang kerja atau beralih profesi. 

Bukan pergantian bidang kerja atau profesi yang sesungguhnya dibutuhkan melainkan menemukan hal-hal yang bisa menjadi passionlah yang lebih penting. Sayangnya, banyak orang mencoba menemukan passion hanya pada level permukaan saja sehingga gagal mendapatkan passion. Sebagai contoh, seorang penyanyi yang berpikir hiruk pikuk penonton merupakan passion bagi dia, akan luntur gairahnya ketika menyaksikan tempat konser yang sepi. 

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa menemukan passion tersebut? Well, tidak setiap orang mendapatkan jawaban yang sama dalam hal ini. Apa yang menjadi passion bagi orang lain, belum tentu menjadi passion bagi Anda meskipun Anda mengerjakan hal yang sama. Namun demikian, saya bisa memastikan bahwa siapa yang memiliki passion yang lebih kuat, dia akan bisa bertahan lebih lama dan memiliki kemungkinan berhasil lebih besar. 

 Oleh: Jemy V Confido
Terima kasih telah membaca artikel The Mystery of Passion
Link ke artikel ini: https://pakarnusantara.blogspot.com/2017/04/the-mystery-of-passion.html
Jangan lupa untuk membagikan artikel The Mystery of Passion ini jika bermanfaat bagi Sobat.

Ingin pasang artikel atau beriklan? kunjungi halaman ini Pasang Iklan

About Author

Tips & Trik

loading...

Post a Comment Blogger

  1. hallo semuanya tunggu apalagi cepat gabung bareng kami di Donacopoker, lagi ada promo Spesial Kemerdekaan & Asian Games 2018 Bonus 2x Chips dalam sehari
    Tunggu apalagi ayo segera kunjungi di www.Donacopoker.net PELUANG USAHA TANPA MODAL POKER ONLINE
    BBM : DC31E2B0
    LINE : Donaco.poker
    WHATSAPP : +85515875229

    ReplyDelete

 
Top